3. ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI

Organisasi Dan Manajemen Koperasi


Secara konseptual manajemen koperasi dapat diartikan dalam dua pendekatan,
yaitu: Pertama, pendekatan kelembagaan, yaitu merujuk kepada orang/sekelompok
orang dan kedua, pendekatan proses yaitu proses pelaksanaan manajemen itu sendiri.
Dalam hal pendekatan pertama, manajemen koperasi terdiri dari : Rapat anggota,
Pengurus, dana Manajer. Terdapat hubungan timbal balik antara ketiga unsur tersebut,
dalam arti bahwa tidak ada satu unsurpun akan bisa bekerja secara efektif tanpa dibantu
atau didukung oleh unsur-unsur lainnya.

Dari sisi pendekatan pertama, Roy (1981:425) menyatakan bahwa manajemen
koperasi itu melibatkan 4 unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan.
Khusus tentang karyawan ini dikatakan bahwa mereka itu merupakan penghubung
antara manajemen dan anggota pelanggan

            Menurut Undang-undang No 25 tahun 1992 pasal 21 dijelaskan bahwa perlengkapan organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan pengawas. Pasal ini menjadi acuan dasar bagi terbentuknya sebuah organisasi koperasi. Namun untuk menjelaskan bagaimana organisasi koperasi ini berfungsi sebagai organisasi ekonomi yang menjalankan bisnis atau kegiatan usaha yang dimodali, dikelola, dikendalikan dan dipergunakan secara bersama untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, maka gambaran organisasi koperasi yang secara ilmiah telah dikemukakan oleh Muenkner Hanel dan Muller pada tahun 1976 dapat dijadikan acuan kajian. Menurut Hanel, Muller dan Munker dari sudut pandang koperasi sebagai sistem sosio-ekonomi, maka organisasi koperasi memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antar sesamanya atas dasar
sekurang-kurangnya satu kebutuhan atau kepentingan yang sama ( cooperative
group).
2) Adanya dorongan dan motivasi untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok guna
memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usaha bersama atas dasar swadaya dan
saling tolong menolong (self help).
3) Adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama-sama (cooperative
entreprises)
4) Tugas perusahaan tersebut adalah memberikan pelayanan kepada anggotanya dengan
jalan menawarkan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota dalam kegiatan
ekonominya ( member promotion ).

Jadi, untuk keperluan analisis manajemen koperasi, pengerian organisasi koperasi
sebagai sistim sosio-ekonomi selanjutnya akan dijadikan konsep dasar analisis.
Dalam konteks manajemen koperasi sebagai proses, Cobia menyatakan
bahwa “Cooperative management is the process of pursuing cooperative objectives



by utilizing the resources available to the organization, including people, capital,
and facilities” (Cobia, 1989:308). Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah proses perencanaan, proses
pengorganisasian, proses kepemimpinan, dan proses pengendalian dan penggunaan
sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Keempat fungsi tersebut merupakan kunci bagi keberhasilan suatu manajemen.

            Untuk selanjutnya agar koperasi lebih difahami sesuai dengan bunyi pasal 1
Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasiana, maka ciri-ciri
koperasi sebagai badan usaha dapat dipertegas dan dirinci sbb, yaitu:

1) Dimiliki oleh anggota yang tergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan
ekonomi yang sama
2) Para anggota bersepakat untuk membangun usaha bersama atas dasar
kekuatannya sendiri dan atas dasar kekeluargaaan
3) Didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh
anggotanya
4) Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi
anggota dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.

Kesimpulan: Secara konseptual manajemen koperasi dapat diartikan dalam dua pendekatan, yaitu: Pertama, pendekatan kelembagaan, yaitu merujuk kepada orang/sekelompok orang dan kedua, pendekatan proses yaitu proses pelaksanaan manajemen itu sendiri. Dalam hal pendekatan pertama, manajemen koperasi terdiri dari : Rapat anggota, Pengurus, dana Manajer.

Sumber: http://smecda.com/kajian/files/hslkajian/KAJIAN%20PROSPEK%20KOPERASI%20DARI%20PERSPEKTIF%20DISIPLIN%20ILMU%20MANAJEMEN%20KOPERASI/2-PENDEKATAN%20MASALAH.pdf

0 komentar:

Posting Komentar