Organisasi Dan Manajemen Koperasi
Secara konseptual manajemen koperasi dapat diartikan
dalam dua pendekatan,
yaitu: Pertama, pendekatan kelembagaan, yaitu
merujuk kepada orang/sekelompok
orang dan kedua, pendekatan proses yaitu proses
pelaksanaan manajemen itu sendiri.
Dalam hal pendekatan pertama, manajemen koperasi terdiri
dari : Rapat anggota,
Pengurus, dana Manajer. Terdapat hubungan timbal balik
antara ketiga unsur tersebut,
dalam arti bahwa tidak ada satu unsurpun akan bisa bekerja
secara efektif tanpa dibantu
atau didukung oleh unsur-unsur lainnya.
Dari sisi pendekatan pertama, Roy (1981:425) menyatakan bahwa manajemen
koperasi itu melibatkan 4 unsur yaitu: anggota, pengurus,
manajer, dan karyawan.
Khusus tentang karyawan ini dikatakan bahwa mereka itu
merupakan penghubung
antara manajemen dan anggota
pelanggan
Menurut
Undang-undang No 25 tahun 1992 pasal 21 dijelaskan bahwa perlengkapan
organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan pengawas. Pasal
ini menjadi acuan dasar bagi terbentuknya sebuah organisasi koperasi. Namun
untuk menjelaskan bagaimana organisasi koperasi ini berfungsi sebagai
organisasi ekonomi yang menjalankan bisnis atau kegiatan usaha yang dimodali,
dikelola, dikendalikan dan dipergunakan secara bersama untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya, maka gambaran organisasi koperasi yang secara ilmiah
telah dikemukakan oleh Muenkner Hanel dan Muller pada tahun 1976 dapat
dijadikan acuan kajian. Menurut Hanel, Muller dan Munker dari sudut pandang
koperasi sebagai sistem sosio-ekonomi, maka organisasi koperasi memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1) Adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antar
sesamanya atas dasar
sekurang-kurangnya satu kebutuhan atau kepentingan yang
sama ( cooperative
group).
2) Adanya dorongan dan motivasi untuk mengorganisasikan
diri dalam kelompok guna
memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usaha bersama atas
dasar swadaya dan
saling tolong menolong (self help).
3) Adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara
bersama-sama (cooperative
entreprises)
4) Tugas perusahaan tersebut adalah memberikan pelayanan
kepada anggotanya dengan
jalan menawarkan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota
dalam kegiatan
ekonominya ( member promotion ).
Jadi, untuk keperluan analisis manajemen koperasi, pengerian
organisasi koperasi
sebagai sistim sosio-ekonomi selanjutnya akan dijadikan
konsep dasar analisis.
Dalam konteks manajemen koperasi sebagai proses, Cobia
menyatakan
bahwa “Cooperative management is the process of
pursuing cooperative objectives
by utilizing the resources available to the
organization, including people, capital,
and facilities” (Cobia, 1989:308). Berdasarkan
pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah proses
perencanaan, proses
pengorganisasian, proses kepemimpinan, dan proses
pengendalian dan penggunaan
sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.
Keempat fungsi tersebut merupakan kunci bagi keberhasilan
suatu manajemen.
Untuk
selanjutnya agar koperasi lebih difahami sesuai dengan bunyi pasal 1
Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasiana,
maka ciri-ciri
koperasi sebagai badan usaha dapat dipertegas dan dirinci
sbb, yaitu:
1) Dimiliki oleh anggota yang tergabung atas dasar
sedikitnya ada satu kepentingan
ekonomi yang sama
2) Para anggota
bersepakat untuk membangun usaha bersama atas dasar
kekuatannya sendiri dan atas dasar kekeluargaaan
3) Didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi
serta dimanfaatkan sendiri oleh
anggotanya
4) Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang
kepentingan ekonomi
anggota dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.
Kesimpulan: Secara konseptual manajemen koperasi dapat
diartikan dalam dua pendekatan, yaitu: Pertama, pendekatan kelembagaan,
yaitu merujuk kepada orang/sekelompok orang dan kedua, pendekatan proses
yaitu proses pelaksanaan manajemen itu sendiri. Dalam hal pendekatan pertama,
manajemen koperasi terdiri dari : Rapat anggota, Pengurus, dana Manajer.
Sumber:
http://smecda.com/kajian/files/hslkajian/KAJIAN%20PROSPEK%20KOPERASI%20DARI%20PERSPEKTIF%20DISIPLIN%20ILMU%20MANAJEMEN%20KOPERASI/2-PENDEKATAN%20MASALAH.pdf
0 komentar:
Posting Komentar