- Proposal Bisnis - proposal ini berkaitan dengan dunia usaha baik itu
perseorangan maupun kelompok dan contoh dari proposal ini misalnya
proposal pendirian usaha, proposal dalam bentuk kerjasama antar
perusahaan
- Proposal Proyek - pada umumnya proposal proyek ini mengacu pada
dunia kerja yang berisikan serangkaian rencana bisnis atau komersil
misalnya proposal proyek pembangunan
- Proposal Penelitian - Jenis proposal ini lebih sering digunakan di
bidang akademisi misalnya penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan
lainnya. isi dari proposal ini adalah pengajuan kegiatan penelitan
- Proposal Kegiatan - yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan bak itu bersifat individu maupun kelompok misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya
4. Kriteria proposal
Proposal yang baik, paling tidak harus memenuhi syarat:
1. Keindahan, kerapihan (termasuk bahasa)
2. Jelas, mampu menjelaskan maksud atau mampu menggambarkan dengan jelas tentang kegiatan
3. Informatif, mampu menginformasikan segala hal yang akan menunjang pertimbangan.
4. Mampu meyakinkan bahwa pihak penerima usulan juga akan mendapatkan
keuntungan dengan program tersebut. Atau paling tidak penerima usulan
yakin bahwa program tersebut baik dan perlu dibantu.
5. Rasional baik dari segi format kegiatan maupun usulan pembiayaan.
Meskipun terdapat variasi, namun umumnya proposal terdiri dari bagian-bagian:
1. Identitas
Mencakup: Identitas Program dan Identitas Organisasi Pengusul. Biasanya
identitas program dan lembaga pengusul sudah terakomodir pada cover
proposal atau kertas kop panitia, atau ditulis di bagian awal
2. Pendahuluan / Dasar Pemikiran / Latar Belakang
Berisikan pertimbangan-pertimbangan rasional / yang masuk akal yang
melatarbelakangi sehingga pelaksana program / kegiatan mau melaksanakan
program ini. Jadi bagian ini akan menginformasikan mengapa program ini
dilaksanakan.
3. Dasar Pelaksanaan / Legalitas Organisatoris Program
Berisikan aturan-aturan organisasi yang melegitimasi program yang diusulkan.
4. Tujuan
Hal-hal yang hendak dicapai yang sifatnya agak ideal belum konkrit (abstrak), umum.
5. Sasaran / Goal (Hasil Yang Diharapkan)
Tujuan yang bersifat konkrit, terukur. Maksudnya, telah mejelaskan bahwa kegiatan ini akan menghasilkan apa dan berapa banyak.
6. Manfaat
Apa manfaat dari hasil progam. Manfaat bukan Cuma untuk
organisasi / pelaksana tetapi untuk semua pihak yang akan terlibat:
peserta, pemerintah, lembaga mitra, sponsor, masyarakat, jemaat, dsb.
7. Bentuk / Jenis Kegiatan/Metode
Kegiatan apa saja yang hendak dilaksanakan
8. Waktu dan Tempat
9. Peserta / Target Group (kriteria dan jumlah)
10. Pengorganisasian (Lampiran SK Panitia)
11. Pembiayaan (Pemasukan-Pengeluaran, Sumber dana)
12. Lampiran-lampiran (jadwal, materi, kriteria sponsorship dll)
5. Sistematis proposal
Sistematika penulisan proposal penelitian secara umum :
1. Latar Belakang Masalah
Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai
dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada
tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di
lokasi penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan
variabel terikat (dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel
bebas (independent) sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur pokok yang
harus ada dalam penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya
menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik
untuk diteliti. Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus
memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
a. Hal-hal yang ideal/normative/harapan
b. Actual-fenomena yang teramati
c. Adakah kesenjangan
d. Masalah utama
e. Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f. Dimana hal itu terjadi
g. Intervensi apa yang relevan
2. Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup
masalah tidak meluas. Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan
dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi
kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan dibahasnya. Pada
intinya seorang peneliti berwenang memberikan batasan-batasan demi
terlaksananya dan terselesaikannya sebuah proses penelitian.
Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada proses generalisasi
dari hasil penelitiannya. Cara membatasi masalah antara lain:
a. Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
b. Menegaskan pengertiannya
c. Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci
3. Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan
pendekatan atau konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis
yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan
masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi
batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk
pertanyaan.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi
harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut
merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya.
Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada
masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan
masalah penelitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan
penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan
pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal
penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan
khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir
penelitian, yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus,
berisi penjabaran tentang hal yang akan dicapai untuk memenuhi/mencapai
tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam
penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi kebidanan, seni pemecahan
masalah, pengembangan institusi, profesi kebidanan dan kesehatan klien.
6. Kajian Pustaka / Landasan Teori
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah.
Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan
mendasari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori,
temuan dan bahan epenelitian lain yang diperoleh dari acuan pustaka,
yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.
Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep
yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada
Daftar Pustaka.
7. Metodologi Penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian
dapat meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan,
rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara
penafsiran hasil penelitian. Untuk mpenelitian yang menggunakan metode
kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses
pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan
hasil penelitian.
8. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari sesuatu
benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran
penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan
kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan,
pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati,
keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan hasil proses
(lembaga).
9. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan
yang bertujuan untuk mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data
b. Diskusi kelompok,
c. Observasi, yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat
menjadi data tambahan peneliti kualitatif dalam mengembangkan
penelitiannya. Umumnya teknik ini dipergunakan dalam penelitian
etnografi
d. Review dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen tertulis
Sementara dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan diantaranya:
a. survey
b. eksperimen
c. interview
10. Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa data. Dalam
penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis analisa data,
diantaranya:
a. Descriptive summary
b. Descriptive statistic
c. Graphical representation
Sementara analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni:
a. Univariate, contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi
b. Bivariate, contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi silang,
scatter gram atau penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst)
c. Multivariate,contohnya terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentase
11. Hasil Penelitian yang diharapkan
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan
kelembagaan.
12. Daftar Pustaka
Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku
Petunjuk tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam
teks. Dengan menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan
dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari
penulisnya.
0 komentar:
Posting Komentar