1. Apa saja yang termasuk ciri" Hipotesis yang baik ?
Ciri-ciri hipotesis yang baik
Suatu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan atau membiaskan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, melainkan juga sukar diuji secara nyata.
Ciri-ciri hipotesis yang baik
Suatu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan atau membiaskan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, melainkan juga sukar diuji secara nyata.
Untuk
dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki
beberapa ciri-ciri pokok, yakni:
· * Dinyatakan dalam Kalimat yang Tegas
* Dapat diuji secara ilmiah.
* Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat.
* Dapat diuji secara ilmiah.
* Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat.
·
Hipotesis
harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang
memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat
secara eksplisit.
2. Apa saja yang termasuk manfaat Hipotesis?
a) Hipotesis memberikan suatu pernyataan
hubungan antarvariabel yang diteliti dimana langsung dapat diuji dalam
penelitian
b) Hipotesis memberikan arah dan tujuan
dalam penelitian
c) Hipotesis dapat dikatakan sebagai
piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan
untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d) Untuk mengetahui apakah memang secara
signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh antara variabel-variabel yang
diteliti
e) Hipotesis
memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Akan sangat
memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan
menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut.
f)
Hipotesis merupakan tujuan khusus yang
dapat menguji suatu teori. Dengan demikian hipotesis juga menentukan
sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara
sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus
dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang ada
hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
3. Apa saja macam dari Hipotesis?
Macam-macam
hipotesis
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi
menjadi tiga, yaitu:
a)
Hipotesis penelitian / hipotesis kerja
Hipotesis
penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar
peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini
peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian
akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan
mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
b)
Hipotesis operasional
Hipotesis
operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti
merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi
juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum
tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti
memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara
teknis disebut Hipotesis nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
c)
Hipotesis statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik.
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0